Jadi negara Pertama di Asia, Ini Alasan Thailand Legal dan Distribusikan Ganja
Thailand kini menjadi negara di Asia yang pertama melegalkan dan membudidayakan ganja. Apa alasannya?
Bahkan kini Menteri Kesehatan Thailand mendistribusikan 1 juta bibit ganja sejak Jumat, 10 Juni 2022.
Keputusan Food and Drug Administration untuk menghapus semua tanaman dari kategori obat-obatan narkotika menjadikan Thailand negara pertama di Asia yang mendekriminalisasi ganja untuk keperluan medis dan industri.
Sejauh ini, belum ada upaya pengawasan untuk apa yang masyarakat tanam dan hisap dirumah lho gaes!
Mereka hanya perlu mendaftar untuk melakukannya dan menyatakan bahwa tindakan tersebut adalah untuk tujuan medis. Bahkan kini ada kafe yang menjual ganja di Thailand.
Baca juga:
https://2fwawanhernawan.blogspot.com/2022/06/lagi-penulis-dari-bangladesh-ini-buat.html?m=1
Peraturan yang Belum Jelas?
Legalnya ganja di Thailand ternyata masih sangat beresiko. Hal ini dikarenakan aturan yang masih belum jelas.
Pemerintah melegalkan ganja hanya dalam kesepakatan medis, namun warga Thailand sudah melangkah lebih jauh untuk melegalkan penggunaan ganja untuk banyak hal lain.
"Pemerintah memahami bahwa itu lebih pro daripada kontra," kata Rattapon Sanrak, slaha satu pemilik kafe dan aktivis legalisasi ganja.
Pemerintah Thailand telah memperingatkan bahwa mereka yang bersemangat untuk bersenang-senang bahwa merokok di depan umum masih dapat dianggap sebagai gangguan, dengan kemungkinan hukuman penjara 3 bulan dan denda 25.000 baht (Rp 10 juta). Ekstrak ganja, seperti minyak, tetap ilegal jika mengandung lebih dari 0,2% tetrahydrocannabinol, atau THC, bahan kimia yang membuat orang mabuk.
Nah, bagi para wisatawan harus lebih berhati-hati sampai peraturan menjadi jelas.
"Masih ada risikonya. Soalnya ganja tidak lagi dianggap sebagai narkotika tapi belum ada peraturan dan aturan kementerian yang mengatur penggunaannya," kata Prof. Sarana Sommano dari Departemen Tanaman dan Ilmu Tanah Universitas Chiang Mai.
"Tidak disebutkan batasan penggunaan, undang-undang mengemudi dengan gangguan narkoba. Ini bisa menjadi kesalahan pemerintah dalam mencoba mengeluarkan kebijakannya untuk menyenangkan pemilih tanpa benar-benar merencanakan detailnya dan menjelaskan kepada publik apa yang sedang terjadi," lanjutnya.
Thailand terutama ingin membuat gebrakan di pasar ganja medis. Ini sudah memiliki industri pariwisata medis yang berkembang dengan baik, dan iklim tropisnya sangat ideal untuk menanam ganja.
"Kita harus tahu bagaimana menggunakan ganja. Jika kita memiliki kesadaran yang benar, ganja itu seperti emas, sesuatu yang berharga, dan harus dipromosikan," kata Menteri Kesehatan Masyarakat Anutin Charnvirakul.
Para Tahanan Ganja Bebas?
Para tahanan di Thailand yang dipenjara karena kasus ganja pun mendapatkan kartu bebas.
Baca ulasan lain:
https://2fwawanhernawan.blogspot.com/2022/05/info-seputar-air-terjun-di-west-java.html
Ada sekitar 4.000 orang dibebaskan dari penjara usai Ganja dilegalkan di negara tersebut.
"Orang-orang yang menghadapi dakwaan terkait ganja akan dijatuhkan, dan uang serta ganja yang disita dari orang-orang yang didakwa melakukan pelanggaran terkait ganja akan dikembalikan kepada pemiliknya," kata Gloria Lai, direktur regional Asia dari Konsorsium Kebijakan Narkoba Internasional.
Manfaat ekonomi yang diprediksi berada di jantung reformasi ganja Thailand, diproyeksikan untuk meningkatkan segalanya mulai dari pendapatan nasional hingga mata pencaharian petani kecil. Tetapi ada kekhawatiran apakah manfaat akan didistribusikan secara adil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar