3 Air Terjun Terbesar di Jawa Barat, Tempat Penyembuhan Terbaik!
Keindahan alam Jawa Barat memancarkan sejuta pesona yang menawan. Di antara kekayaan geografis di Jawa Barat, air terjun atau air terjun menjadi salah satu magnet wisata unggulan di Jawa Barat.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat (Disparbud Jabar) memiliki daftar destinasi wisata air terjun yang tentunya paling membanggakan di Jawa Barat.
Curug Cimahi
Curug Cimahi atau populer disebut Curug Pelangi memiliki ketinggian 80 meter. Air yang jatuh dari air terjun ini, berasal dari Situ Lembang yang mengairi kawasan Kota Cimahi dan sekitarnya.
Nama Curug Cimahi sendiri berasal dari kata 'ci' atau air dan 'mahi' yang berarti cukup dalam bahasa Sunda.
Secara administratif, Curug Cimahi terletak di Desa Kertawangi, Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Untuk menuju ke sini menggunakan angkutan umum, wisatawan bisa menuju Lembang dan naik angkutan umum Lembang - Cisarua.
Ratusan anak tangga menuruni akan menyapa para pemudik setelah menginjakkan kaki melewati pos tiket Curug Cimahi atau yang sekarang dikenal dengan Curug Pelangi.
Memang butuh perjuangan ekstra untuk bisa menikmati kesegaran air terjun setinggi 80 meter ini secara langsung. Wisatawan juga perlu berhati-hati saat menaiki tangga, terutama saat musim hujan.
Di sini, wisatawan juga bisa melihat kawanan monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) yang bergelantungan di pepohonan alam yang masih alami di sekitar air terjun.
Sesampainya di dasar Curug Cimahi, wisatawan bisa langsung menikmati kesegaran danau. Tapi, ada larangan berenang di sana karena kedalaman danau mencapai dua meter lebih.
Ada juga masjid, toilet, ruang ganti dan warung yang dikelola oleh penduduk setempat.
Secara administratif, Curug Cimahi terletak di Desa Kertawangi, Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Untuk menuju ke sini menggunakan angkutan umum, wisatawan bisa menuju Lembang dan naik angkutan umum Lembang - Cisarua.
Harga tiketnya juga relatif murah untuk pengalaman yang ditawarkan yaitu Rp. 17.000 untuk turis lokal dan Rp 25.000 untuk turis asing.
Curug Citambur
Curug Citambur adalah salah satu permata tersembunyi di Cianjur Selatan. Air terjun ini memiliki keindahan yang seolah membawa siapa saja yang datang kesana seolah terserap ke negeri dongeng karena keindahannya.
Konon nama Citambur dikaitkan dengan legenda setempat, yaitu Raja Tanjung Sanghyang Anginan yang sering berkunjung ke tempat tersebut untuk bersuci dan bersemedi. Kedatangan raja diikuti oleh para pengikutnya yang memainkan kendang atau dogdog yang suaranya terdengar hingga ke pelosok desa.
Dalam cerita lain, nama Citambur berasal dari suara gemericik air dari atas tebing yang menerpa bebatuan di bawahnya sehingga mengeluarkan suara seperti suara gendang. Entah itu benar, yang jelas Pasir Angin adalah nama desa yang bersebelahan dengan Desa Karangjaya.
Destinasi wisata ini terletak di Cianjur Selatan, tepatnya di Desa Karangjaya, Kecamatan Pasirkuda. Air terjun ini memiliki ketinggian 100 meter yang menjadikannya air terjun tertinggi di Jawa Barat dan ketujuh tertinggi di Indonesia.
Kontur air terjun bertingkat menyatu dengan rindangnya pepohonan. Air yang turun dari mata air di kawasan Pemangkuan Hanyawar Timur Resort 2 sangat jernih. Namun, pengunjung tidak disarankan untuk berenang di sana, mengingat derasnya air dan kecuraman bebatuan.
Kearifan flora dan fauna di hutan wisata alam ini masih dilestarikan. Pohon rasamala yang merupakan salah satu pohon eksotik asal Tanah Pasundan tumbuh subur di sini. Demikian pula berbagai jenis hewan seperti kera, musang bahkan rusa masih bisa ditemui di areal lahan yang dikelola Perhutani.
Untuk menuju Curug Citambur disarankan menggunakan kendaraan pribadi dengan kondisi prima, karena akses jalan disana sempit dan berbatu. Meski kondisi jalannya tidak terlalu bagus, pemandangan Curug Citambur yang indah bisa membayar semuanya.
Curug Malela
Curug Malela merupakan salah satu magnet wisata di Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat. Air terjun ini memiliki lebar 55 meter dengan tinggi 60 meter, karena kemegahannya tak jarang Malela sering disebut kembaran Air Terjun Niagara dari Bandung.
Ahli geologi Titi Bachtiar menulis dalam bukunya, Bandung Purba, bahwa kata 'malela' merupakan ungkapan kekaguman masyarakat Tatar Sunda terhadap sesuatu yang lebih dari biasanya.
Air terjun yang terhuyung-huyung ini tentunya akan menarik perhatian saat debit airnya tinggi di musim hujan. Semburan air yang jatuh, seperti tirai putih yang menutupi batu tanah liat yang berusia jutaan tahun.
Padahal, Curug Malela adalah salah satu dari tujuh air terjun yang terletak di Desa Cicadas, Rongga, Bandung Barat. Ada Curug Katumbiri, Curug Manglid, Curug Ngebul, Curug Sumpel, Curug Palisir dan Curug Pameungpeuk.
Dibutuhkan tekad yang kuat dan semangat berpetualang yang tinggi untuk bisa menikmati kemegahan air terjun Malela, karena destinasi wisata ini terletak sekitar 69 kilometer dari Gedung Sate, Kota Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar