ANKARA - terus menunjukkan kemampuan dalam memproduksi kendaraan tak berawak atau drone tempur. Terbaru Turki membocorkan prototipe Drone siluman bernama"Kizilelma" yang disebut memiliki kemampuan tempur lebih ganas dari Bayraktar TB2.
Selcuk Bayraktar, Chief Technology Officer [CTO] dari perusahaan Bayrak, memposting foto di akun Twitternya tentang Kizilelma, drone tempur siluman pertama buatan Turki. Pamor perusahaan Bayrak dalam pembuatan drone tempur sudah teruji dengan keberhasilan drone Bayraktar TB2 dalam sejumlah medan perang, seperti Azerbaijan dan Ukraina.
“Foto pertama Bayraktar Kizilelma yang dicat ... foto pertama dari pelapisnya yang dicat,” tulis Selcuk Bayraktar dalam tweet dikutip dari laman BulgarianMilitary, Minggu (12/6/2022). Dia yang juga menampilkan manajemen perusahaan dalam postingannya.
Media Turki mengklaim bahwa sistem kendaraan udara tak berawak drone siluman Bayraktar Kizilelma didasarkan pada pengalaman produksi yang diperoleh dalam pengembangan Bayraktar Akinci. Ini merupakan bagian untuk memenuhi kebutuhan Angkatan Udara Turki di masa depan.
Budayakan membaca BulgarianMilitary sudah menulis tentang proyek ini pada Maret 2022. Kemudian manajemen perusahaan Turki mengumumkan dimulainya proyek dan produksi tingkat prototipe. Menurut perkiraan awal, Bayraktar Kizilelma akan melakukan penerbangan pertamanya pada tahun 2023.
Bayraktar Kizilelma [Bahasa Inggris: Bayraktar Red Apple] akan menjadi drone tempur bertenaga jet, bermesin tunggal, punya kemampuan siluman, kecepatan supersonik, dan mampu diluncurkan dari kapal induk. Bayraktar Kizilelma dirancang mampu lepas landas dan mendarat di landasan pacu pendek seperti di atas kapal induk.
Pakar Turki mengatakan pesawat tak berawak atau drone akan memainkan peran kunci dalam misi militer masa depan. Militer Turki kemungkinan besar menargetkan konflik di Suriah serta aksi militer terhadap PKK di Irak dan Suriah sebagai target pengoperasian drone Kizilelma.
Kemampuan siluman atau menghindari deteksi radar, dianggap sebagai salah satu keunikan. Apalagi masalah ini dianggap paling kritis dalam proses desain jet tempur berawak, yang juga diperhitungkan dalam desain Bayraktar Kizilelma.
Drone ini akan membawa dan menggunakan semua amunisi seberat 1.500 kilogram yang dikembangkan secara nasional oleh para insinyur Turki. Kemampuan ini menjadi pengganda kekuatan besar bagi militer Turki sehingga tidak bergantung pada produksi negara lain.
Bayraktar Kizilelma, dirancang mampu mengudara selama 5 jam dengan radius misi 500 nm, juga akan memiliki kesadaran situasional yang tinggi dengan radar tercanggih saat ini AESA. “Ini adalah pesawat tempur tak berawak Bayraktar Kizilelma, yang lebih besar dan lebih gesit,” kata Selcuk Bayraktar pada bulan Maret.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar