Usai Pimpin Perusahaan, Terry Gou Maju Pimpin Negara, Siapa Ia Sebenarnya?
Miliarder asal Taiwan, Terry Gou yang juga dikenal dengan Gou Tai-ming memberanikan dirinya untuk maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) di Taiwan tahun ini.
Mengikuti jejak Donald Trump dari seorang pebisnis kini menjadi orang nomor satu di Amerika Serikat (AS), Gou tertarik untuk terjun ke dunia politik karena memikirkan nasib para pemuda. Melansir dari Forbes, nama yang masuk ke dalam jajaran orang terkaya di Taiwan ini baru mendapatkan ide untuk nyapres sekitar awal tahun lalu.
"Saya tidak berpikir tentang kepresidenan pada enam bulan lalu. Tetapi, empat bulan lalu, saya sadar para pemuda Taiwan butuh masa depan," ujar Gou.
Siapa sosok Terry Gou sebenarnya?
Terry Gou merupakan pendiri sekaligus pemimpin perusahaan pabrik elektronik, Foxconn Technology Group. Foxconn merupakan salah satu pabrik elektronik terbesar di dunia yang memiliki klien di antaranya Apple Inc, Sony, Nokia, dan HP.
Mengutip dari Forbes, Gou memiliki kekayaan sebesar US$7,6 miliar atau setara dengan Rp106,5 triliun. Tak heran apabila kini ia menyabet posisi pertama sebagai orang terkaya se-Taiwan.
Bukan hanya dirinya yang bergelimang harta. Perusahaan yang ia dirikan bermodalkan pinjaman dari Sang Ibu itu juga memiliki nilai yang fantastis. Berdasarkan data, nilai Foxconn kini telah mencapai US$41 miliar atau sekitar Rp575,58 triliun.
Sifat yang menonjol dimiliki Ayah dari empat orang anak ini adalah keras dan kemurahan hatinya. Dalam gaya kepemimpinannya, Gou dikenal sebagai sosok yang tegas dan tak kenal lelah. Pasalnya, ia sering mengadakan pertemuan yang berlangsung selama berjam-jam. Kerap memaksakan pekerjanya untuk stand by selama 24 jam sehari, tak semata-mata Gou tergolong pemimpin yang menyebalkan. Di balik ketegasannya itu, ia adalah pria yang ringan tangan dalam memberikan bonus kepada para eksekutif dan stafnya. Bukan berasal dari uang perusahaan, melainkan uang miliknya sendiri.
Bukan hanya itu, Gou juga dikenal sebagai salah satu miliarder yang dermawan. Jika menjadi pemimpin negara, tentu sifat ini yang dicari-cari oleh rakyatnya. Kabarnya, Gou telah menggelontorkan kekayaannya yang cukup besar guna menemukan obat kanker dan juga membuka rumah sakit kanker baru di Taipei tahun lalu.
Perusahaan teknologi internasional asal Taiwan Hon Hai Precision Industry Co. Ltd. atau Foxconn berencana akan menanamkan modalnya untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Foxconn akan fokus membangun jaringan telekomunikasi dan transportasi.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menjelaskan, CEO Foxconn Terry Gou baru saja menemui Presiden Jokowi secara langsung untuk menindaklanjuti rencana investasi Foxconn di Indonesia.
"Mereka (Foxconn) juga berkeinginan untuk masuk investasi di IKN, jadi enggak benar bahwa di IKN tidak ada investasi, banyak yang masuk," kata Bahlil dalam pertemuannya dengan Foxconn yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (25/6).
Sementara itu, Terry Gou mengatakan pertemuannya dengan Jokowi untuk membahas model bisnis baru yang disebut BOL (build, operating, localize). Dia berharap dengan model bisnis baru ini dapat bermanfaat membangun industri di Indonesia.
"Kami juga berbicara tentang di Ibu Kota Baru, kami akan membangun kota pintar di sana bersama dengan e-bus dan perangkat IoT untuk membuat ibu kota baru menjadi sangat, sangat cerdas," ungkap dia.
Terry memastikan pihaknya akan menindaklanjuti investasi terkait ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) hingga membangun sekolah vokasi berbasis teknologi di Batang, Jawa Tengah.
"Kita akan melakukan sesuatu di Batang juga, seperti sekolah pelatihan untuk teknisi mekanik dan juga kita sedang berbicara tentang memiliki beberapa lahan di Batang untuk membangun fasilitas EV kami di sana," imbuhnya.
Bahlil berkata, sebelumnya Foxconn telah menandatangani nota kesepahaman dengan PT Indonesia Battery Company (IBC) dan PT Indika Energy untuk berinvestasi di industri kendaraan listrik dan baterai.
Selain Foxconn, Bahlil berkata perusahaan asal Korea Selatan LG juga mantap menanamkan modal di Kawasan Industri Terpadu Batang. Kedua perusahaan tersebut masuk investasi di lahan 1.000 hektar yang diresmikan tahap kedua.
"Kawasan ini kita masuk 1.000 hektare tahap kedua ini adalah LG masuk kurang lebih 275 hektare, Foxconn masuk juga dan ketiga insyaallah Amerika positif masuk tempatnya juga di sini," kata Bahlil saat meresmikan pembangunan tahap kedua industri baterai listrik di Batang, Jawa Tengah, Rabu (8/6).
Bahlil Lahadalia memastikan lahan 4.300 hektare di kawasan industri tersebut akan terisi 50 persen menjelang 2024. “Kami yakin 2023 menjelang 2024 target kami 50 persen dari 4.300 hektar di Batang ini akan terisi penuh,” ujar Bahlil.
Dia menyebutkan total investasi yang dilakukan pada industri baterai listrik terintegrasi ini mencapai USD 9,8 miliar atau Rp 142 triliun, serta dapat memberikan dampak ekonomi setiap tahunnya sekitar USD 5,6 triliun dan menyerap lebih dari 20 ribu tenaga kerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar