Australia-Kanada Janji Setia ke Raja Charles III usai Naik Takhta
Sejumlah negara Persemakmuran Inggris seperti Selandia Baru, Australia, hingga Kanada, mendeklarasikan dukungan terhadap Raja Charles III yang baru naik takhta menggantikan ibunda, Ratu Elizabeth II, yang meninggal dunia pada Kamis pekan lalu.
Setelah Inggris Raya, Australia dan Selandia telah resmi memproklamirkan Raja Charles II sebagai kepala negara baru dalam upacara negara yang di gelar di Wellington dan Canberra pada Senin (12/9).
Berbicara di parlemen, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mendeklarasikan "Yang Mulia Raja Charles III sebagai penguasa kita."
Ardern mengatakan setelah kematian Ratu Elizabeth II, Selandia Baru telah memasuki masa perubahan.
"Raja Charles secara konsisten menunjukkan kepeduliannya yang mendalam terhadap bangsa kita," ucap Ardern seperti dikutip Reuters.
"Hubungan ini sangat dihargai oleh warga Selandia Baru. Saya yakin ini semakin kuat," paparnya lagi.
Di Australia, Gubernur Jenderal David Hurley, perwakilan Kerajaan Inggris di Negeri Kanguru, memproklamirkan Raja Charles sebagai kepala negara baru di Gedung Parlemen Canberra.
Proklamasi itu ditandai dengan 21 kali tembakan penghormatan dari angkatan bersenjata.
Sebelumnya, PM Australia, Anthony Albanese, telah mengumumkan hari berkabung nasional demi mengenang Ratu Elizabeth akan berlangsung pada 22 September mendatang. Australia juga menetapkan hari tersebut sebagai hari libur nasional setiap tahunnya.
Ketika ditanya soal kepemimpinan baru di Kerajaan Inggris, Albanese mengatakan Raja Charles III harus "menempuh jalannya sendiri" dalam membangun citra dan kedekatannya dengan warga Australia.
Selain Selandia Baru dan Australia, Kanada juga menggelar upacara memproklamirkan Raja Charles III sebagai kepala negara yang baru di Ibu Kota Ottawa.
Kanada mengumumkan masa berkabung selama 10 hari mengenang kepergian Ratu Elizabeth II. Meskipun Kanada tidak lagi menjadi koloni Inggris pada 1867, Kanada tetap menjadi bagian Kerajaan Inggris hingga 1982, dan masih menjadi anggota Negara Persemakmuran Inggris.
Perdana Menteri Justin Trudeau dan Gubernur Jenderal Mary Simon menandatangani perintah di dewan yang menyatakan kedaulatan baru Raja Charles sebagai kepala negara setelah pertemuan Kabinet.
Bunyi terompet mewarnai upacara proklamasi tersebut. Trudeau membacakan pidato yang mengesahkan Raja Charles sebagai kepala negara Kanada baru kepada publik dalam bahasa Inggris dan Prancis, diakhiri dengan sorakan "Hidup Raja!"
Sama seperti di Australia, upacara berakhir dengan penghormatan tembakan 21 senjata dan iring-iringan band angkatan bersenjata melantunkan lagu "God Save the King."
Raja Inggris masih menjadi kepala negara bagi belasan negara persemakmuran Inggris di seluruh dunia. Meski begitu, peran Raja Inggris di negara-negara tersebut sebagian besar hanya simbol dan seremonial saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar