BERITA TERBARU DAN TERUPDATE,-Rumah mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, di Mar-A-Lago, Palm Beach, Florida, diacak-acak Biro Investigasi Federal alias FBI. Agen FBI disebut membobol brankas pengusaha asal New York itu.
"Mar-A-Lago di Palm Beach, Florida, saat ini dikepung, digerebek, dan diduduki oleh sekelompok besar agen FBI," kata Trump dalam sebuah pernyataan yang diposting di media sosialnya Truth Social, dikutip AFP dari New York Times, Selasa (8/8/2022).
"Ini adalah pelanggaran, menyalahgunakan Sistem Peradilan, dan serangan para (anggota partai) Demokrat Kiri Radikal yang sangat tidak ingin saya mencalonkan diri sebagai Presiden pada 2024."
Lalu apa penyebabnya?
Kejadian ini bermula Senin malam waktu AS. Menurut salah satu anak Trump, Eric Trump, kepada Fox News, FBI datang guna mencari kotak-kotak dokumen yang dibawa ayahnya dari Gedung Putih.
Sebuah sumber Reuters yang mengetahui masalah ini juga mengkonfirmasi. Disebutkan kedatangan FBI tampaknya terkait dengan penghapusan catatan rahasia Trump dari Gedung Putih.
Mengutip AFP, beberapa media AS meyakini hal itu terkait penyelidikan potensi kesalahan penanganan dokumen rahasia oleh Trump. Data itu kemudian dikirim ke Mar-A-Lago.
Arsip Nasional AS mengatakan pada bulan Februari telah menemukan 15 kotak dokumen dari rumah perkebunan Florida Trump itu, termasuk beberapa teks-teks yang sangat rahasia. Rata-rata dibawa bersama Trump ketika dia meninggalkan Washington setelah setelah kalah Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden AS dari Joe Biden, Januari 2021.
Dokumen itu, seharusnya secara hukum telah diserahkan pada akhir masa kepresidenan Trump tetapi malah berakhir di resor Mar-a-Lago miliknya. Ini termasuk kenang-kenangan dan korespondensi dari mantan presiden AS Barack Obama.
Hal ini kemudian menimbulkan pertanyaan tentang kepatuhan Trump terhadap undang-undang catatan kepresidenan. AS memiliki UU itu pasca skandal Watergate tahun 1970-an yang mengharuskan mantan presiden untuk menyimpan catatan yang terkait dengan aktivitas administrasi.
Arsip Nasional AS kemudian meminta Departemen Kehakiman untuk menyelidiki praktik Trump.
Sementara itu, mengutip sebuah buku karya reporter New York Times, Maggie Haberman, ada kecurigaan Trump membuang sejumlah dokumen ke toilet Gedung Putih untuk menyingkirkan data-data tertentu, sebagaimana pernyataan staf kantor itu. Dokumen dibuang secara berkala.
"Jika rumah Anda digeledah oleh FBI, Anda berada dalam masalah besar," kata mantan jaksa federal Renato Mariotti Senin malam, melansir CNBC International.
UU yang mengatur informasi rahasia AS misalnya, bisa memenjarakan seseorang hingga lima tahun karena kejahatan menghapus catatan tertentu atau menyimpannya di lokasi yang tidak sah.
FBI sendiri menolak mengomentari pencarian itu terjadi atau untuk apa. Hal sama juga dilakukan Departemen Kehakiman AS.
Sebelumnya, diberitakan bahwa Trump memang akan dijerat tuntutan pidana. Ia akan diminta pertanggungjawaban karena mencoba untuk membatalkan Pemilu AS yang sah.
Trump juga sedang diselidiki atas upayanya untuk mengubah hasil pemungutan suara 2020 di negara bagian Georgia. Sementara praktik bisnisnya sedang diselidiki di New York dalam kasus terpisah, satu perdata dan lainnya kriminal.
FBI menggerebek rumah mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Mar-a-Lago, Palm Beach, negara bagian Florida, Senin (8/8/2022).
Trump dalam keterangan panjangnya mengatakan, kediamannya “saat ini dikepung, digerebek, dan dimasuki oleh sekelompok besar agen FBI.”
Penggerebekan itu tidak diumumkan, kata Trump seraya menambahkan, "Mereka bahkan membobol brankas saya!"
Trump saat penggerebekan berada di klub golfnya di Bedminster, New Jersey, untuk menikmati musim panas, menurut laporan NBC News.
Mantan presiden ke-45 AS itu juga keluar dari Trump Tower di New York City pada Senin (8/8/2022) malam tanpa menjawab pertanyaan, lapor NBC.
Adapun FBI menolak berkomentar tentang penggerebekan di rumah Trump. Tujuan penggerebekan juga belum diketahui.
Dikutip dari Associated Press, Kementerian Kehakiman AS secara aktif menyelidiki penemuan informasi rahasia dalam kotak catatan yang dibawa ke kediaman Trump di Florida setelah dia meninggalkan Gedung Putih.
Penggerebekan ini adalah yang terbaru dari upaya penegakan hukum federal pada Trump, setelah berbulan-bulan dikritik oleh sejumlah kaum liberal bahwa Jaksa Agung Merrick Garland gagal melanjutkan penyelidikan terhadap mantan presiden tersebut.
Ada beberapa penyelidikan aktif di tingkat negara bagian dan federal terkait dengan Trump, bisnisnya, dan keluarganya.
Kementerian Kehakiman dilaporkan sedang menyelidiki peristiwa yang mengarah ke kerusuhan 6 Januari 2021, ketika gerombolan pendukung Trump menyerbu Gedung Capitol dan menghambat sertifikasi kemenangan Electoral College Presiden Joe Biden oleh Kongres.
Juri agung federal juga dilibatkan dalam penyelidikan selama berbulan-bulan, tentang apakah ada pelanggaran undang-undang ketika 15 kotak catatan Gedung Putih--termasuk barang-barang yang ditandai sebagai rahasia--dikirim ke Mar-a-Lago alih-alih Arsip Nasional.
Wartawan untuk The New York Times yang mengutip tiga sumber melaporkan, penggerebekan rumah Trump terkait dengan penyelidikan Arsip Nasional.
"Jika rumah Anda digeledah oleh FBI, Anda berada dalam masalah besar," kata mantan jaksa federal Renato Mariotti pada Senin (8/8/2022) malam di program CNBC "The News with Shepard Smith."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar