Erick Thohir Pertegas Kesiapan Mundur, Akan Evaluasi Besar-besaran Usai Arab Saudi
17 November 2024, 21:27 WIB
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mempertegas apa yang ia sampaikan seusai laga kontra Jepang di mana dirinya siap mundur apabila para pemain dan pelatih tidak lagi percaya dengan proyek di Timnas Indonesia.
Selain itu, Erick Thohir juga mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi besar-besaran usai laga melawan Arab Saudi. Sebelum ini, Garuda harus menelan kekalahan 0-4 saat menjamu Timnas Jepang
Hal tersebut dikatakan Erick Thohir di hadapan media yang berkumpul sesuai sesi latihan Timnas Indonesia di Stadion Madya, Senayan, pada Minggu (17/11/2024).
"Kami sebagai bangsa walau kalah kelas, harapan itu harus ada. Apakah seri atau menang tetapi kalaupun kalah kaya kemarin mungkin bisa 0-2 jangan 0-4," ujarnya.
"Saya sampaikan kemarin saat bertemu para pemain, laga lawan Arab Saudi akan jadi laga evaluasi besar-besaran."
"Bahwa, kita semua percaya atau tidak dengan proyek besar ini? Kalau pemain tidak percaya, pelatih tidak percaya, saya siap mundur."
"Kalau tidak percaya ya mundur. TIdak mudah tetapi saya bukan seorang yang gampang menyerah. Kita harus fight dan harus usaha."
Ia lalu menceritakan soal perjuangan Timnas U23 lolos ke Olimpiade Paris 2024 yang harus terhenti pada rintangan terakhir termasuk di laga playoff.
"Tidak apa-apa, yang penting mereka telah berusaha," tuturnya mengutarakan.
"Yang saya tidak suka adalah kalau kita bermain tidak maksimal bahkan di game-game yang seharusnya kita menangi tetapi tidak."
"Ini semua saya tantang secara terbuka, pelatih dan pemain. Semua harus introspeksi diri. Saya tidak mau salah-salahan."
"Saya di sini bekerja keras selalu dalam posisi seorang pemimpin mencari target kalau tidak jangan kasih saya."
Kompas.com lalu bertanya alasan Erick Thohir mengeluarkan pernyataan siap mundur tersebut usai kekalahan menghadapi Jepang, di mana Garuda memang tidak dijagokan menang, ketimbang saat gagal melawan Bahrain dan China.
Menurutnya, evaluasi harus dilakukan pada laga menghadapi tim-tim terkuat di grup.
"Jepang itu tim terkuat, justru kita harus evaluasi ketika menghadapi tim terkuat di mana posisi kita kalau kedepan kita mau kontinu ranking 9 terbaik Asia," ujarnya.
"Indonesia pantas berada di situ tetapi tentu dengan jangka waktu cukup."
"Artinya, kalau ranking 9 kita harus mengukur juga kemampuan. Kualitas pemain kita ini sama pelatih Jepang dipuji," lanjut Erick.
"Pemain kita ini bagus-bagus ada yang main di Liga Champions, di kasta teratas Liga Eropa dll."
"Saya rasa tidak banyak negara di Asia punya pemain seperti kita selain Jepang dan Korea Selatan. Bahkan kalau hitung-hitungan paling banyak pemain main di liga-liga Eropa dibanding China dan negara-negara Timur Tengah, kita ini terhitung banyak.
"Artinya, kualitas kita sudah naik."
"Ini yang saya bilang, tidak ada lagi ego individual karena tim ini milik Indonesia, bukan milik Erick Thohir, pelatih, atau pemain karena standar kita sudah tinggi dan ekspektasi masyarakat tinggi."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar