China Siapkan Senjata untuk Hancurkan Satelit SpaceX
INDONESIA Peneliti militer China mengatakan negara itu harus dapat menghancurkan satelit Starlink SpaceX jika mengancam keamanan nasional. Salah satu caranya adalah dengan mengembangkan senjata anti-satelit.
Menurut sebuah makalah yang diterbitkan dalam jurnal Modern Defense Technology, China perlu mengembangkan teknologi anti-satelit, termasuk sistem mata-mata yang dapat memantau semua satelit Starlink. Studi ini dipimpin oleh Ren Yuanzhen, seorang peneliti dari Institut Pelacakan dan Telekomunikasi Beijing.
"Kombinasi metode soft kill dan hard kill harus diadopsi untuk membuat beberapa satelit Starlink kehilangan fungsinya dan menghancurkan sistem operasi konstelasi," tulis Ren dan rekannya di koran tersebut, seperti dikutip South China Morning Post, Jumat (27/27/2020). 5/2022).
Starlink adalah proyek internet satelit yang dikembangkan oleh SpaceX untuk mendistribusikan internet broadband dari luar angkasa ke pengguna di seluruh dunia. Proyek ambisius ini akan melibatkan puluhan ribu satelit yang tergabung dalam konstelasi.
Elon Musk sebagai pendiri SpaceX sebenarnya cukup populer di China karena dianggap sebagai panutan inovasi teknologi. Namun baru-baru ini Musk dan SpaceX menjadi bahan kritik setelah dua satelit Starlink hampir bertabrakan dengan stasiun luar angkasa milik China tahun lalu.
Tidak hanya untuk penggunaan komersial, satelit Starlink juga dapat digunakan untuk kegiatan militer. SpaceX sendiri telah menandatangani kontrak dengan Departemen Pertahanan AS untuk mengembangkan teknologi baru berdasarkan platform Starlink, termasuk instrumen sensitif yang dapat mendeteksi dan melacak senjata hipersonik di atmosfer.
Ren juga memperkirakan bahwa drone dan jet tempur militer AS dapat meningkatkan kecepatan transmisi datanya hingga 100 kali lipat berkat koneksi dari Starlink.
Dengan lebih dari 2.300 satelit yang akan terus bertambah, Starlink diyakini tidak dapat dihancurkan karena sistem tersebut masih dapat berfungsi meskipun kehilangan beberapa satelit.
China mengklaim telah mengembangkan beberapa perangkat pencitraan laser yang dapat menangkap gambar satelit di orbit dalam resolusi tinggi. Namun selain pencitraan optik dan radar, Ren mengatakan China juga harus mampu mencegat sinyal dari satelit Starlink untuk mendeteksi potensi ancaman.
Ren mengatakan China juga telah menunjukkan kemampuannya untuk menghancurkan satelit menggunakan rudal. Tetapi metode ini dapat menghasilkan limbah ruang dalam jumlah besar dan biayanya juga terlalu besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar